1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan mencakup subfase definisi masalah dan penyelidikan. Definisi adalah langkah pertama dalam studi kelayakan. Subfase penyelidikan mencakup pengumpulan data input untuk mengembangkan definisi yang tepat mengenai kondisi komunikasi data pada saat itu dan untuk menyelesaikan masalah. Pada bagian akhir studi kelayakan kita harus membuat laporan. Laporan tersebut harus berisi hal-hal sebagai berikut :
- Penemuan dari studi kelayakan
- Pemecahan alternatif sebagai bahan tambahan dari pemecahan terbaik yang mungkin dilakukan
- Alasan melanjutkan ke fase proses berikutnya
- Jika pemecahan yang dapat dilakukan tidak diketemukan, harus ada rekomendai untuk studi lain dan metodologi lain yang digunakan untuk mendapatkan pemecahan yang layak.
Fase analisis menggunakan data yang terkumpul pada langkah 1, untuk mengidentifikasikan persyaratan yang harus dipenuhi jaringan bila ia menginginkan berhasilnya implementasi. Hasil akhirnya adalah sekumpulan kebutuhan/persyaratan untuk produk akhir. Produk akhir dari fase ini adalah dokumen yang lain, kadang-kadang disebut laporan spesifikasi fungsional, yang menentukan fungsi yang harus dijalankan oleh jaringan setelah ia diimplementasikan.
3. Disain
Fase disain dari life cycle adalah fase terlama. Hasil dari langkah ini tergantung pada yang dikehendaki pengelola. Selama fase disain, semua komponen yang akan melengkapi jaringan dikembangkan.
4. Implementasi
Selama fase implementasi, komponen individu dari jaringan dibeli dan diinstal. Fase ini dapat dibagi menjadi :
- Perolehan software
- Perolehan hardware
- Instalasi
- Pengujian
- Dokumentasi
- Switch - over
5. Pemeliharaan dan Pembaharuan (Upgrade)
Selama fase upgrade dan pemeliharaan, jaringan dijaga operasionalnya dan distel dengan baik (fine-tuned) oleh personel operasi. Selanjutnya pembaharuan hardware dan software dijalankan untuk menjaga operasional jaringan berjalan dengan efisien dan efektif. Hasil dari fase ini adalah membuat perubahan dan usulan upgrade, memperbaharui dokumentasi yang ada untuk merefleksikan perubahan dalam jaringan dan melaporkan serta membuat statistik dari fungsi kontrol dan monitoring jaringan.
Rencana yang komprehensif harus memasukkan hal-hal berikut :
Mengelola Ruang Hard Disk
Hard disk server adalah salah satu komoditi utama jaringan. Hard disk ini digunakan untuk penyimpanan data serta berbagai tugas yang berhubungan dengan kelancaran suatu jaringan. Ruang hard disk harus selalu tersedia setiap waktu untuk pemakai jaringan.
Memonitor Penampilan Server
Penampilan server LAN akan menentukan kecepatan server mengirim data ke pemakai. Salah satu faktor yang menentukan kecepatan server mengirim data adalah jumlah pemakai yang ada dalam sistem. Adapun maksud dari memonitor penampilan server disini adalah untuk memastikan bahwa penampilan server harus maksimal.
Memelihara Informasi Workstation dan Pemakai
Pemakai jaringan mempunyai nomor identifikasi jaringan yang dapat digunakan untuk memonitor keamanan dan perkembangan jaringan.
Memonitor dan Me-reset Peralatan Jaringan
Jaringan tidak hanya terdiri atas server dan workstation, namun juga peralatan yang lainnya seperti printer. Peralatan harus dimonitor secara berkala dan jadwal pemeliharaan dan reset harus dibuat agar peralatan jaringan bekerja dengan semestinya ketika pemakai membutuhkannya.
Memelihara Software
Aplikasi software perlu dipelihara dengan teratur. Bila ada pembaharuan software, ia harus ditempatkan dalam jaringan.
Membuat Backup yang Teratur
Backup dari informasi dan data pemakai harus dibuat secara berkala. Backup informasi server biasanya ditempatkan pada tape.
Disaster Recovery Plan
Meningkatnya penggunaan sistem komputer dan jaringan komunikasi data telah meluaskan kebutuhan untuk melakukan rencana disaster yang nyata. Manajer jaringan harus terlibat dalam perencanaan seperti itu dan harus mempunyai pengetahuan mengenai masalah ini, yaitu :
- Kebutuhan akan perencanaan disaster
- Pendekatan backup komputer
- Pendekatan backup jaringan
- Sifat-sifat dari strategi backup disaster
- Proses perencanaan organisasi
- Dampak dari disaster jaringan data pada organisasi.
Sifat – sifat Disaster Recovery Plan
Disaster plan harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu :
- Reliabilitas
- Kemampuan operasi
- Waktu respon untuk mengaktifkan plan
- Efektifitas biaya.
Agar jaringan selalu efektif dan efisien dalam periode waktu yang panjang, rencana manajeman jaringan yang baik harus dilakukan. Rencana manajemen jaringan harus mempunyai dua tujuan, yaitu :
- Rencana harus mencegah masalah yang mungkin timbul.
- Rencana harus menyiapkan untuk menangani masalah yang kemungkinan besar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar